Lebah madu mencakup sekitar tujuh spesies lebah dalam genus Apis, dari sekitar 20.000 spesies yang ada. Saat ini dikenal sekitar 44 subspesies. Mereka memproduksi dan menyimpan madu yang dihasilkan dari nektar bunga. Selain itu mereka juga membuat sarang dari malam, yang dihasilkan oleh para lebah pekerja di koloni lebah madu.
Lebah madu yang ada di alam Indonesia adalah A. andreniformis, A. cerana dan A. dorsata, serta khusus di Kalimantan terdapat A. koschevnikovi.
Lebah madu telah di kenal oleh manusia sejak zaman budaya-budaya kuno beberapa ribu tahun yang lalu.
Al Qur'an menempatkan secara istimewa lebah madu menjadi sebuah judul yaitu An Nahl (Lebah Madu). Dalam salah satu ayatnya (Surah An Nahl ayat 68-69 tertulis: Dan
Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit,
di pohon-pohon kayu dan di tempat-tempat yang dibuat oleh manusia.
Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan
Tuhanmu yang telah di mudahkan. Kemudian dari perut lebah itu keluar
minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat
yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu
terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang berpikir.
Dalam Bibel pada bagian perjanjian lama disebutkan Manna
diturunkan Allah di Padang Pasir Sinai sewaktu Nabi Musa memimpin umat
Israel yang tersungut-sungut karena kekurangan makanan. (Keluaran
16:13-35) Manna (honeydew) diartikan sebagai makanan dari surga
karena enaknya (Sihombing D.T.H,1997, Ilmu ternak Lebah Madu Madu, UGM
Press, Yogyakarta).
Pembudidayaan lebah madu yang kini populer berasal dari kawasan Laut
Tengah (Afrika Utara, Eropa selatan dan Asia Kecil) yang selanjut
menyebar ke seluruh wilayah dunia. (Sihombing D.T.H:1997). Bangsa Mesir
Kuno membuat corong dari tanah liat sebagai sarang lebah, kemudian dari
keranjang anyaman. Di Afrika lebah madu dipelihara dalam bongkahan kayu
berbentuk silinder dan sarang tersebut digantung di pohon. Bangsa Rusia
sebagai pengembang lebah madu secara modern, malahan disebut sebagai
daerah lahan madu. Rusia mulai mengembangkan peternakan madu sejak abad
ke 10 hingga kini secara besar-besaran. Mereka yang menemukan sarang
lebah madu yang bisa dipindah-pindahkan, teknik tersebut diperkenalkan
oleh Peter Prokovich (1775-1850).
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar